Sabtu, 31 Maret 2012

24. Budaya Organisasi

Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.(Schein, E. H. (en)Organizational Culture and Leadership)

Fungsi Budaya Organisasi
1. Membedakan satu organisasi dengan organisasi lain
2. A sense of identity
3. Sebagai komitmen yang harus disepakati secara bersama oleh setiap karyawan
4. Mempertinggi stabilitas dalam masyarakat industri

Budaya organisasi umumnya dirancangkan oleh ketua ataupun bagian pengelolaan personal(misal Biro, Kaderisasi, PSDM, HRD dsj) yang kemudian diwariskan secara periodik namun pada pemegang estafetnya dimungkinkan untuk disesuaikan dengan selera pemegang tampuk saat itu serta kondisi lingkungan dan zaman saat itu. Budaya organisasi dituangkan dalam berbagai bentuk, misalnya(bisa salah satu bisa beberapa wujud berikut)
  • Berupa suatu produk hukum tertulis
  • Berupa suatu produk hukum tidak tertulis
  • Berupa suatu slogan, logo, ataupun jargon
  • Berupa suatu sikap-->dan inilah bentuk nyata dari suatu organisasi
Budaya organisasi dimaksudkan sebagai katalisator yang mengakselarasikan pencapaian target dari organisasi tersebut, ini didasarkan fakta bahwa budaya organisasi menjadi suatu "seragam" yang menimbulkan kebersamaan untuk meraih target dimana keseragaman berpikir juga menjadi kondisi yang mempercepat pencapaian target (dengan tingkat konflik yang rendah).
Budaya organisasi secara tidak langsung juga menjadi sarana untuk mengubah karakter orang yang terlibat di organisasi tersebut agar memiliki karakter sesuai budaya organisasi tersebut, ini jamak dijumpai pada organisasi dengan basis religi, kaderisasi, politik taktis.

Salah satu budaya organisasi yang unik adalah adanya slogan dan logo yang menjadi trademark dan trendmark-nya. Umumnya dua ini dipatenkan. Dan bila kita perhatikan di perusahaan tertentu kantornya memiliki keunikan dengan warna cat-nya merujuk ke pakem tertentu, itu juga tergolong budaya organisasi yang berwujud benda.

Namun pada kenyataannya budaya organisasi juga menjadi pangkal permasalahan atas konflik yang terjadi di organisasi, mengapa bisa begitu? Pola pikir manusia yang beragam dimana tiap orang pun pemikirannya dinamis. Dalam perkembangan seseorang dalam organisasi pun pastinya akan mengalami kondisi/titik dimana timbul ketidakcocokan atas budaya organisasi tersebut, misalnya tidak sesuai dengan idealismenya, bisa juga karena merasa budaya organisasi tersebut absurd atau malah hanya pajangan slogan yang membual.

Maka dalam mengarahkan suatu organisasi, jangan ragu untuk menyusun suatu budaya organisasi yang menjadi saran menggapai tujuan(misalnya tertuang dalam visi dan misi) dengan beberapa patokan berikut:
1. Bila budaya itu terbentuk sebelum perekrutan personel maka pikirkan alur orang yang ingin bergabung di organisasi itu bila dia tidak sejalan dengan budaya organisasi itu, karena bisa jadi dia memjadi balancing person tapi bisa juga troublemaker, misalnya ada musisi ingin bergabung dengan sebuah grub band, pasti ditelusuri apakah karakternya cocok atau tidak
2. Bila budaya itu dibentuk pasca perekrutan, maka pertimbangkan apakah orang2 yang sudah terlanjur ada di organisasi itu bisa menerima budaya organisasi itu, misalnya sudah berdiri sebuah kampus yang tidak berseragam, kemudian muncul usulan untuk berseragam maka perlu dipertimbangkan matang-matang bersediakah mahasiswanya berseragam
3. Sosialisasikan, mungkin kita heran dengan adanya suporter waknyad yang suka anarkis, padahal pentolan suporternya selalu menggembor-gemgorkan perdamaian, itu dikarenakan budaya damai yang tidak tersosialisasikan
4. Pemimpin harus memberi contoh nyata dalam penerapan budaya organisasi tersebut, tentunya pemimpin yang menerapkan aturan "tiada toleransi atas keterlambatan" akan terlihat bodoh bila dirinya sering telat.
5. Bila budaya organisasi yang ada adalah warisan (pada organisasi jangka panjang yang kepemimpinannya diestafetkan) maka pastikan sesuai dengan kondisi dan zaman saat ini.
6. Jangan ragu mengubah budaya organisasi yang itu dirasa menghambat proses menuju target ataupun pangkal permasalahan SDM.
Dan budaya organisasi memang perlu, dan bisa menjadi patokan apakah pengelolaan organisasi tersebut berjalan baik atau tidak. 
http://faizadi.blogspot.com/2011/02/tugas-1-organisasi-dan-metode-soft.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar